Angga Yunanda, aktor muda yang telah malang melintang di dunia perfilman Indonesia, kini mencoba peran baru di balik layar. Di tahun 2025, ia membuat gebrakan dengan menyutradarai film indie pertamanya yang diberi judul sementara “Langit Pagi Itu.” Peralihan peran ini menjadi sorotan karena Angga dikenal sebagai aktor yang kerap membintangi film box office dan serial populer di layanan streaming.
Dari Aktor ke Sutradara Langkah Berani Angga Yunanda
Langkah Angga menyutradarai bukanlah keputusan mendadak. Dalam beberapa wawancara sebelumnya, ia sering mengungkapkan ketertarikannya terhadap proses kreatif di balik layar. Bagi Angga, menjadi sutradara adalah bentuk eksplorasi seni yang selama ini ia dambakan.
“Selama ini saya berdiri di depan kamera. Menjadi sutradara memberikan saya kebebasan penuh untuk membentuk dunia, karakter, dan emosi,” ujarnya dalam sesi konferensi pers awal tahun ini.
Ia terlibat penuh mulai dari pengembangan naskah, pemilihan pemain, hingga pengambilan gambar. Proyek ini juga menjadi simbol bahwa Angga bukan hanya aktor berbakat, tapi juga sosok visioner yang ingin memberi warna baru dalam perfilman Indonesia.
Cerita Film Angga Yunanda Puitis, Personal, dan Penuh Emosi
Film ini mengangkat kisah seorang pemuda yang mencoba berdamai dengan trauma masa kecilnya melalui seni lukis dan hubungan baru yang ia temui dalam perjalanan hidupnya.
Angga menyatakan bahwa ide cerita ini ia tulis sendiri berdasarkan beberapa pengalamannya saat melewati masa-masa penuh tekanan di usia muda. Walaupun tidak sepenuhnya autobiografis, banyak momen dalam cerita yang terinspirasi dari kehidupan nyata sang aktor.
Film indie ini menggunakan pendekatan visual yang sangat artistik. Bekerja sama dengan sinematografer muda berbakat, visual filmnya akan dipenuhi tone lembut, gambar statis, dan fokus pada ekspresi emosi daripada dialog. Angga mengaku sangat terinspirasi dari film-film karya sutradara Jepang seperti Hirokazu Kore-eda dan Naomi Kawase.
Pemain dan Tim Produksi yang Mendukung Visi
Dalam memilih pemain, Angga tidak serta merta mencari nama-nama besar. Ia justru mengandalkan aktor dan aktris muda dari panggung teater dan sekolah film. “Saya ingin energi baru. Mereka yang belum tercemar oleh sistem industri dan masih mentah. Justru itu yang membuat akting mereka terasa alami,” jelas Angga.
Salah satu pemeran utama wanita adalah Fara Ayudya, aktris teater yang sempat viral karena monolognya tentang trauma keluarga.
“Kami syuting bukan untuk mengejar hasil komersial, tapi untuk menciptakan karya yang utuh secara artistik. Ini soal kejujuran berkarya,” tegasnya.
Tantangan dan Harapan Angga di Dunia Penyutradaraan
Sebagai sutradara debutan, Angga mengakui bahwa tantangan terbesar adalah memimpin tim dan menjaga visi tetap utuh dari awal hingga akhir.
Ia juga harus menghadapi kendala teknis, mulai dari keterbatasan dana, waktu syuting yang sempit, hingga tekanan dari ekspektasi publik. Meski demikian, Angga tak pernah menyerah. Ia justru merasa proses ini memperkaya dirinya, baik sebagai seniman maupun sebagai pribadi.
Film Langit Pagi Itu rencananya akan tayang perdana di beberapa festival film independen, baik dalam negeri maupun internasional.
“Saya tidak berharap film ini ditonton jutaan orang. Cukup jika ada penonton yang merasa terhubung dan terobati setelah menontonnya. Itu sudah sangat berarti,” kata Angga.
Baca juga : Saat ini Jonathan Frizzy ditetapkan Sebagai Tersangka
Kesimpulan
Langkah Angga Yunanda menyutradarai film indie pertamanya menjadi sinyal bahwa aktor muda Indonesia kini semakin berani melangkah ke ranah kreatif yang lebih dalam. Ia membuktikan bahwa keinginan untuk bercerita tak terbatas hanya dari depan kamera, tapi juga dari baliknya. Film Langit Pagi Itu bukan hanya debut penyutradaraan, tapi juga bentuk keberanian untuk membuka luka, menuangkannya ke layar, dan membaginya kepada dunia.
Dengan karya yang jujur, intim, dan visual yang indah, Angga Yunanda tidak hanya menciptakan film, melainkan menghadirkan pengalaman emosional yang langka dalam perfilman tanah air.
+ There are no comments
Add yours